Pendahuluan
“If you can’t describe what you are doing as a process, you don’t know what you’re doing.”
— W. Edwards Deming
Banyak orang bikin konten, iklan, bahkan pasang link di mana-mana, tapi ujung-ujungnya bilang, “Kok gak ada yang beli, ya?” Padahal bukan karena kurang promosi — seringkali karena gak ngerti alur perjalanan audiens, dari kenalan, sampai akhirnya jadi pembeli.
Inilah yang disebut conversion funnel. Artikel ini akan bantu kamu memahami konsep ini dengan bahasa yang ringan dan aplikatif. Cocok buat UMKM, content creator, dan siapa pun yang baru nyemplung ke digital marketing.
Apa Itu Conversion Funnel?
Conversion funnel adalah alur perjalanan audiens, dari awal kenal brand kamu, sampai akhirnya beli produk, bahkan jadi pelanggan setia. Disebut “funnel” (corong), karena makin ke bawah, jumlahnya makin sedikit — tapi makin fokus.
Analogi gampangnya: Bayangin kamu punya toko kue.
- Ratusan orang lihat toko kamu, dari jalan → awareness
- Beberapa masuk buat lihat-lihat → interest
- Sebagian nanya-nanya dan pilih produk → consideration
- Beberapa beli → conversion
- Ada yang langganan dan ngajak temen → loyalty & advocacy
Dengan paham tiap tahap, kamu bisa nyusun strategi konten, dan promosi yang lebih pas sasaran.
5 Tahapan Funnel dan Strategi Praktisnya
1. Awareness (Kenalan)
Orang baru tahu kamu. Fokusnya adalah muncul di radar mereka.
Konten: Reels, Threads edukatif, TikTok, konten viral
CTA: “Lihat tips lainnya”, “Follow untuk update”
2. Interest (Mulai Tertarik)
Mereka mulai penasaran dan cek lebih lanjut.
Konten: Carousel IG, artikel ringan, story Q&A
CTA: “Pelajari lebih lanjut”, “Baca artikelnya”
3. Consideration (Nimbang-nimbang)
Mereka bandingkan produk kamu, dengan yang lain.
Konten: testimoni, kelebihan unik, demo produk
CTA: “Lihat paketnya”, “Tanya via WA”
4. Conversion (Ambil Aksi)
Waktunya mereka, ambil keputusan.
Konten: landing page, katalog WA, promo khusus
CTA: “Pesan sekarang”, “Cekout sekarang juga”
5. Loyalty & Advocacy (Langganan & Rekomendasi)
Mereka suka, balik lagi, dan rekomendasikan ke orang lain.
Konten: follow-up, komunitas, konten pelanggan
CTA: “Gabung grup”, “Bagikan pengalamanmu”
Platform vs Funnel: Bagaimana Cara Mainkan Funnel, di Setiap Channel
- Awareness → Reels & Story
- Interest → Carousel
- Conversion → Linktree katalog
- Loyalty → Testimoni & replay DM
- Interest → chat via link bio
- Conversion → balas katalog langsung
- Loyalty → follow-up broadcast
Website / Landing Page
- Awareness → blog edukatif
- Consideration → halaman fitur atau FAQ
- Conversion → form order / pembelian
Threads
- Awareness → Thread edukatif ringan
- Consideration → ceritakan pengalaman/testimoni
CTA Threads: “Kalau mau versi PDF-nya, klik link bio”
Mini Studi Kasus: Funnel UMKM Sederhana yang Efektif
Contoh: Rani – Jualan frozen food homemade
- Awareness: IG reels “Tips bekal anak praktis”
- Interest: Carousel “5 ide menu praktis untuk 1 minggu”
- Consideration: Story highlight testimoni
- Conversion: Katalog WA + tombol order
- Loyalty: Kirim broadcast menu baru, tiap minggu
Kesalahan Umum Saat Menerapkan Funnel
- Langsung jualan, di tahap awareness: bikin orang kabur
- Nggak ada edukasi, di tahap interest: bikin ragu
- CTA-nya gak jelas, atau terlalu umum: “Klik di sini” = gak menarik
- Kontennya gak nyambung, antar tahap: bikin bingung dan gak percaya
Template Funnel Sederhana yang Bisa Dicoba
Tahap | Konten | CTA |
---|---|---|
Awareness | Reels tips konten | “Follow untuk tips harian” |
Interest | Carousel edukatif | “Pelajari lebih lanjut” |
Consideration | Story testimoni produk | “Tanya di WA” |
Conversion | Katalog + landing page | “Pesan sekarang” |
Loyalty | Broadcast WhatsApp + bonus | “Share pengalaman kamu” |

Kesimpulan
Conversion funnel bukan konsep mewah — ini cara paling masuk akal, untuk membangun hubungan, dengan calon pelanggan, tahap demi tahap. Kalau kamu tahu audiensmu lagi ada di mana, kamu bisa bantu mereka, lanjut ke langkah berikutnya.

FAQ
- Apa bedanya conversion funnel sama sekadar promosi biasa?
- Funnel itu alur bertahap. Promosi biasa bisa langsung jualan, tapi seringkali gak nyambung, dengan kesiapan audiens.
- Berapa lama waktu dari awareness sampai conversion?
- Bisa beda-beda, tergantung harga, kepercayaan, dan kedekatan. Ada yang instan, ada yang butuh waktu 2–3 minggu.
- Gimana tahu seseorang lagi ada di tahap mana?
- Lihat interaksi mereka: baru follow = awareness, udah komen & klik link = interest/consideration, chat WA = siap beli.
- Haruskah funnel selalu lengkap?
- Idealnya iya, tapi bisa disederhanakan. Yang penting kamu tahu konten mana cocok untuk tahapan apa.
- Apa bisa buat funnel tanpa website?
- Bisa banget! Pakai IG, WA, atau bahkan Threads. Yang penting alurnya jelas dan nyambung.
