Perplexity AI

Perplexity AI

Pendahuluan

“Di era informasi, mereka yang menguasai data akan menguasai pasar. Alat yang tepat tidak hanya membantu menemukan informasi, tetapi juga mengubahnya menjadi wawasan yang dapat ditindaklanjuti.” – Bernard Marr

Dalam era digital, riset menjadi fondasi utama dalam strategi pemasaran digital, dan personal branding. Tanpa pemahaman yang mendalam tentang tren pasar, dan perilaku audiens, sulit bagi bisnis dan individu, untuk berkembang optimal.

Namun, tantangan utama dalam riset digital adalah, waktu dan akurasi. Menggunakan metode manual seperti membaca ratusan artikel, menganalisis laporan industri, atau memantau tren media sosial, memakan waktu lama, dan bisa kurang akurat.

Inilah mengapa Perplexity AI/Perplexity, hadir sebagai solusi. Alat berbasis kecerdasan buatan ini, dapat menganalisis data besar, menemukan pola, dan memberikan wawasan mendalam, dalam hitungan detik. Artikel ini akan membahas bagaimana Perplexity AI, bisa digunakan untuk riset dalam digital marketing, dan personal branding, serta membandingkannya dengan ChatGPT, Jasper, dan Copy.ai.


Mengenal Perplexity AI & Cara Kerjanya

Apa itu Perplexity AI?

Mesin pencari berbasis kecerdasan buatan, yang memberikan jawaban, berdasarkan data real-time, dari berbagai sumber terpercaya. Berbeda dengan Google yang menampilkan daftar link, Perplexity AI langsung memberikan jawaban terkurasi, dan berbasis fakta.

Bagaimana Perplexity AI Bekerja?

  1. Mengumpulkan data dari berbagai sumber (jurnal, blog, media berita, forum).
  2. Menganalisis tren dan pola, dengan teknologi NLP (Natural Language Processing).
  3. Menyajikan insight yang mudah dipahami dan bisa langsung diterapkan.

Perbedaan utama dengan Google, terletak pada cara penyajian informasi. Google menampilkan daftar link yang perlu ditelusuri satu per satu, sementara Perplexity AI. menyusun jawaban yang telah dikurasi, berdasarkan sumber yang relevan.


Perplexity AI vs. ChatGPT, Copy.ai, dan Jasper

ToolFungsi UtamaKeunggulanKelemahanCocok untuk
Perplexity AIRiset berbasis AI & data-drivenMemberikan jawaban berbasis sumber terpercaya, cocok untuk riset trenTidak bisa menghasilkan konten langsung seperti AI lainMarketer & personal branding researcher
ChatGPTAsisten AI berbasis percakapanBisa menjawab pertanyaan dengan lebih luasTidak selalu faktual, bisa biasCustomer engagement & content ideation
Copy.aiPembuatan konten otomatisFokus pada copywriting & pemasaranTidak bisa melakukan riset tren yang mendalamMarketer yang butuh konten cepat
Jasper AIAI untuk konten marketingMemiliki banyak fitur SEO & copywritingTidak spesifik untuk riset trenDigital marketer yang fokus pada content marketing

Jika fokusnya riset dan memahami tren, Perplexity lebih unggul dibandingkan alat lain. Jika tujuannya pembuatan konten, ChatGPT, Jasper, atau Copy.ai lebih baik. Perplexity AI bisa digunakan untuk mengumpulkan wawasan, lalu Jasper atau Copy.ai untuk eksekusi konten.


Bagaimana Perplexity AI Menganalisis Data Besar untuk Memprediksi Tren

Konsep Dasar Analisis Data Besar

Perplexity, bekerja dengan mengakses jutaan data, dalam hitungan detik, dan menemukan pola yang bisa membantu marketer, serta personal branding specialist.

Langkah-langkahnya:

  1. Mengumpulkan data dari berbagai sumber, seperti artikel, jurnal, sosial media, dan laporan industri.
  2. Menganalisis pola, serta mencari tren, yang sedang naik daun.
  3. Menyajikan insight yang bisa diterapkan, dalam strategi digital marketing, dan personal branding.

Cara Menggunakan Perplexity AI, untuk Riset Digital Marketing & Personal Branding

Riset Digital Marketing

  • Riset kompetitor → Menganalisis strategi pesaing, dengan data dari berbagai sumber.
  • Riset tren industri → Menemukan peluang baru di bidang digital marketing, atau niche tertentu.
  • Riset keyword & SEO → Menggunakan AI, untuk memahami kata kunci yang sedang tren.
  • Menganalisis audiens target → Memahami apa yang sedang dicari dan diinginkan, oleh audiens.

Riset Personal Branding

  • Menemukan topik yang relevan, dengan niche pribadi.
  • Menganalisis format konten, yang paling populer.
  • Mengoptimalkan strategi LinkedIn, Twitter, atau Instagram, berdasarkan wawasan yang didapat.

Studi Kasus Penggunaan Perplexity AI dalam Digital Marketing dan Personal Branding

1. Riset Tren Pemasaran Konten untuk Agensi Digital

Sebuah agensi pemasaran digital, ingin mengetahui tren konten yang paling efektif untuk klien mereka, di tahun 2024.

Menggunakan Perplexity AI, mereka menganalisis ribuan artikel, laporan industri, dan media sosial, untuk menemukan bahwa format short-form video, dan konten interaktif, menjadi strategi yang paling banyak digunakan, oleh brand besar. Dengan data ini, agensi tersebut menyusun rekomendasi konten berbasis tren terbaru, untuk klien mereka, yang akhirnya, meningkatkan engagement media sosial, hingga 35% dalam tiga bulan.

2. Personal Branding untuk Profesional di LinkedIn

Seorang konsultan bisnis, ingin memperkuat personal branding di LinkedIn, tetapi tidak yakin, topik apa yang paling menarik perhatian audiensnya.

Menggunakan Perplexity AI, ia menganalisis postingan paling populer, dari tokoh industri yang relevan, menemukan pola dalam gaya tulisan, dan mengidentifikasi topik yang sedang viral seperti “kepemimpinan adaptif” dan “transformasi digital dalam bisnis kecil”. Dengan mengikuti insight tersebut, ia meningkatkan keterlibatan postingannya hingga dua kali lipat dalam enam bulan, dan mendapatkan lebih banyak kesempatan networking.

3. UMKM Menganalisis Strategi Pesaing untuk Meningkatkan Penjualan

Sebuah toko online yang menjual produk ramah lingkungan, ingin memahami strategi pemasaran pesaingnya.

Dengan Perplexity AI, mereka mengidentifikasi teknik promosi yang digunakan oleh toko-toko sejenis, termasuk jenis diskon yang paling menarik pelanggan, dan platform iklan yang paling efektif. Berdasarkan data tersebut, UMKM ini menyesuaikan strategi pemasarannya, mengadopsi kampanye media sosial berbasis tren, dan berhasil meningkatkan konversi penjualan, hingga 50% dalam satu kuartal.


Kelebihan & Keterbatasan dalam Digital Marketing

Kelebihan:

  • Menghemat waktu dalam riset.
  • Menggunakan data real-time, untuk insight yang lebih akurat.
  • Tidak bergantung pada satu sumber saja, lebih objektif dibanding Google Search.

Kekurangan:

  • Belum bisa menghasilkan konten otomatis.
  • Masih butuh validasi manual, karena tidak semua insight bisa langsung diterapkan.
  • Tidak selalu memiliki data dari platform tertutup, seperti Facebook, atau Instagram.

Tantangan Pemula dalam Menggunakan Perplexity AI dan Cara Mengatasinya

1. Kesulitan dalam Memahami Cara Kerja Perplexity AI

Banyak pengguna pemula, merasa kebingungan karena, Perplexity AI, tidak bekerja seperti mesin pencari tradisional, seperti Google.

Tidak adanya daftar link yang bisa diklik, sering kali membuat pengguna kurang percaya diri, dalam menggunakan hasil yang diberikan. Cara mengatasinya adalah, dengan memahami bahwa Perplexity AI, bertindak sebagai kurator informasi, dan hasil pencarian, bisa divalidasi dengan membaca referensi, yang disediakan.

2. Interpretasi Data yang Kurang Jelas

Bagi pengguna yang baru mengenal analisis data, wawasan yang disediakan mungkin terasa abstrak, atau terlalu teknis. Solusinya adalah, dengan mencari pola dalam data yang diberikan, membandingkan hasil dengan sumber lain, dan menggunakan pendekatan berbasis pertanyaan (misalnya: “Bagaimana tren ini mempengaruhi industri saya?”).

3. Tidak Tahu Bagaimana Menerapkan Hasil Riset ke Strategi Digital Marketing

Mendapatkan insight dari Perplexity AI adalah satu hal, tetapi menerapkannya dalam strategi digital marketing, adalah tantangan lain. Untuk mengatasinya, pengguna bisa membandingkan tren yang ditemukan, dengan strategi pemasaran yang sudah ada, dan mulai dengan eksperimen kecil, sebelum menerapkan perubahan besar, dalam kampanyenya.

4. Keterbatasan dalam Menyaring Informasi yang Relevan

Karena Perplexity AI menarik data dari berbagai sumber, terkadang pengguna mendapatkan informasi yang kurang relevan, dengan kebutuhan mereka. Untuk mengatasi hal ini, penting untuk menggunakan kata kunci yang lebih spesifik, menyempurnakan pertanyaan, dan memfilter sumber yang paling kredibel, sebelum mengambil keputusan, berdasarkan hasil pencarian.

5. Kekhawatiran tentang Kerahasiaan Data

Beberapa pengguna, ragu menggunakan Perplexity AI, karena takut bahwa data pencarian mereka, bisa disimpan atau dibagikan. Sebenarnya, Perplexity AI tidak menyimpan data pengguna secara permanen, tetapi tetap disarankan untuk tidak memasukkan informasi bisnis yang terlalu sensitif, dalam pencarian, guna menjaga privasi, dan keamanan data.


Kesimpulan

“Strategi digital marketing dan personal branding yang sukses tidak bergantung pada tebakan, tetapi pada riset yang kuat. Menggunakan AI seperti Perplexity membuka peluang baru untuk memahami pasar dan membangun keunggulan kompetitif.” – Seth Godin

Perplexity AI adalah alat riset yang powerful, untuk digital marketing, dan personal branding. Dapat digunakan untuk memahami tren, riset kompetitor, serta memprediksi strategi terbaik. Kombinasikan tool ini, dengan alat lain seperti ChatGPT, atau Jasper, untuk strategi marketing yang, lebih lengkap.


FAQ

  1. Apakah Perplexity AI gratis, atau berbayar?
    • Perplexity AI memiliki versi gratis dengan fitur terbatas, dan versi berbayar yang menawarkan akses lebih dalam, ke data dan wawasan yang, lebih kompleks. Untuk kebutuhan riset digital marketing yang lebih mendalam, paket premium sering kali lebih disarankan. Sebelum berlangganan, ada baiknya mencoba versi gratis, untuk melihat apakah fitur yang ditawarkan, sesuai dengan kebutuhan.
  2. Apakah Perplexity AI aman untuk digunakan?
    • Ia mengumpulkan informasi dari berbagai sumber, tetapi tidak menyimpan data pengguna, secara pribadi. Semua pencarian dilakukan dalam sistem yang bersifat anonim, untuk menjaga kerahasiaan. Namun, tetap disarankan untuk tidak memasukkan data sensitif, saat menggunakan layanan ini.
  3. Bagaimana Perplexity AI bisa membantu UMKM dalam digital marketing?
    • UMKM sering kali kesulitan dalam riset pasar karena keterbatasan waktu dan sumber daya. Dengan Perplexity AI, bisnis kecil dapat mengakses wawasan pasar, tren industri, dan strategi kompetitor dengan cepat. Ini memungkinkan UMKM untuk membuat keputusan pemasaran yang lebih efektif tanpa perlu menyewa konsultan mahal.
  4. Apakah Perplexity bisa menggantikan Google dalam riset digital marketing?
    • Google tetap menjadi alat utama dalam pencarian informasi umum, tetapi Perplexity AI lebih unggul dalam menyusun data dari berbagai sumber untuk menyajikan insight yang lebih terkurasi. Jika memerlukan daftar sumber untuk eksplorasi lebih lanjut, Google masih relevan. Namun, untuk riset tren dan analisis data besar, Perplexity AI lebih efisien.
  5. Apakah Perplexity AI bisa digunakan tanpa keahlian teknis?
    • Perplexity AI dirancang agar mudah digunakan oleh siapa saja, termasuk pemula dalam digital marketing. Tidak diperlukan keahlian teknis khusus untuk mendapatkan wawasan dari alat ini. Cukup dengan memasukkan pertanyaan atau topik yang ingin dianalisis, dan sistem akan menyajikan data yang relevan secara otomatis.

Referensi

  1. Perplexity AI: Solusi AI Cerdas untuk Informasi Akurat dan Cepat
  2. Seputar AI: Mengenal Perplexity AI dan Kelebihannya