When we have problem and seeking solution.
Pak Ahok juga pernah ketiduran di kelas.
Sulit transpot harian ke kampus dan pulang. Jadi tidak nge-kos. Anak yang ngekos punya waktu yang lebih luang.
Bagaimana caranya?
Ini namanya inovasi.
Tanya teman yang rumahnya dekat dan searah, cari tebengan.
Prinsip Utama Berbisnis
- berbisnis harus pakai hati nurani.
- reputasi baik adalah hal yang terpenting
- berbisnis harus menguntungkan semua stakeholders
- cengli, cuan, cincai (+ ciak)
Kalau punya prinsip itu beda. Mati di hukum sekarang, bisa jadi pahlawan nanti.
Kalau berbisnis pakai hati nurani. Agar semua bisa hidup. Kalau tidak pakai nurani.
Bikin startup dapat uang banyak, lalu kabur. Itu bukan bisnis.
Dulu Ahok juga punya role model, dia sapa om juga. Sama seperti saya juga dalam didikan Bapak Darussalam, Founder DDTC.
Bisnis itu bisa maju mundur, kita ingin bisa pekerjakan untuk mencari nafkah. Tujuan bisnis membuat orang sejahtera. Mereka bisa bekerja hingga tua.
Kalau orang dagang, seorang nelayan. Tangkapannya besar. Tapi ternyata dia punya keinginan dan sedang membuat toko bahan dasar. Untuk apa? Untuk kebutuhan pokok nelayan lain.
Wah modalnya dari mana? Begini katanya:
Asal ada tempat, orang itu akan titip.
Perceraian itu membuat kita miskin sedikit.
Walaupun kami politisi goblok, tapi kami mengatur nasib Anda.
Cengli = fair.
Bisnis pasti ada untung, kalau tidak, bukan bisnis namanya.
Bisnis sangat simpel, karena dipercaya orang.
Semua murid, semua guru.
Leadership versi Ahok
- kalau kepala lurus, maka bawahnya tidak akan berani tidak lurus (integrity)
- autentik
- semua murid, semua guru
Usaha pohon saja cari kayu saja yang lurus. Di politik, kalau lurus, di sembelih jadi kayak kambing.
Kalau kamu takut sama situasi, mau adaptasi, jadi bunglon. Kamu ga survive.
Karena kita di rumah, kita dipengaruhi. Dari kecil, belajar makan, Anda sudah in-house training.
Namanya kakek nenek itu tidak pernah marahin cucu.
(beri case anak merusak barang 1, adeknya ikutan).
Pendidikan di rumah itu penting.
Leadership Konkret dalam MEnghadapi Persaingan dan Kondisi Perekonomian
- manajemen anggaran
- penerapan money follow function dan optimasi biaya
- budgeting & spending
- penganggaran dan penggunaan anggaran harus sesuai kemampuan dan target perusahaan
- digitalisasi
- penggunaan teknologi sesuai kebutuhan dan ketersediaan anggaran
- manajemen SDM
- manajemen berasaskan kekeluargaan namun tetap profesional
celakanya di Indonesia, jabatan pakai golongan, yang kerja dibawah.
Inilah hakikat kelas hari ini, optimalisasi biaya, tidak cuma efisiensi.
Dulu yang saya pikir salah “pelan2”.
Saya waktu di Pertamina di tolak semua, tanda tangan digital.
Waktu covid datang, semua sepakat tanda tangan digital.
Lakukan saja, nanti juga ada jalannya.
Cara Optimasi Biaya
- accurate cost cutting
- penerapan money follow function harus dilakukan saat memotong anggaran agar akurat.
- createive and innovative reveneue enhancement
- kreatif dan inovatif untuk menambah pemasukkan (businessman – minded)
- smart cost avoidance
- pintar dalam menghindari biaya yang tidak perlu seperti kasus hukum, dampak perpajakanyang tidak perlu, isu reputasi, dan sebagainya.
Kita bukan Superman yang tahu semua, kita butuh orang-orang pinter untuk manage semua.
Undang orang, cari ilmunya, catat, terapkan.
Suatu hari harus mengambil keputusan.
Kita itu ga bisa human doang, ada beingnya.
Kita pakai gadget terus, kehilangan beingnya.
Bangun pagi2 itu untuk merenung, mikir, nulis. Ada ide baik.
Nulis, kita lihat, kita kerjakan.
Jangan lari dari masalah, masalah itu Anda bawa, diem.
lesser evil, neccesary evil.
Ditipu orang bagaimana? Ya sudah, kita ga miskin banget. Dia ga kaya banget.
Pertamina itu ga hebat banget, boros aja.
Orang bodoh saja bisa bikin profit di sini.
Skip skip ilmu, biar otak tetep bagus. Yang ga perlu, ga usah lah.
Kita usaha, kita bisa kontrol. Yang tidak bisa di kontrol itu takdir.
1-3% untuk bonus di Pertamina.
Bisnis itu harus pakai hati nurani. Bagaimana orang lain bisa percaya sama duitnya (besar) kalau duit kecil aja kamu embat juga.
Duit itu relatif. Sangat relatif. Orang kaya juga tidak bisa menikmati duitnya. Mereka juga bisa anxiety.
Semua itu kita harus tahu, pengukuran kita itu ada dimana.
Inisitatif Digitalisasi Sesuai Kebutuhan
- Pemanfaatan teknologi untuk mendukung kinerja dan menaikkan produktivitas SDM.
- Penggunaan dan pengembangan teknologi untuk menghemat biaya dan menambah penghasilan/keuntungan.
Manajemen SDM Berasaskan Kekeluargaan
- Meritokrasi
- Management by Consequences
- Tidak ada orang yang tidak tergantikan di posisi apapun.
- Hati yang melayani
- Empati dan Adil
- Adaptif dan Inovatif
- Sense of belonging
Anda jadi pimpinan itu harus bisa dapat semua pendapat. Harus ada sense of belonging. ICT itu bagian dari transparansi.
Poin: Memimpin dengan hati nurani, meritokrasi.
FAQ
- Kita perihatin dengan negara kita yang tingkat korupsi makin tinggi, makin dianggap sebagai hal yang lumrah. Bahkan di keluarga pun ada korupsi dan dianggap biasa. Bahkan politik di organisasi swasta pun terasa. Bagaimana bapak mengatasi toxic environment dari office politic?
- Bagaimana belongsing memimpin dengan hati nurani?
- Apa tantangan Bapak terbesar menjadi leader dan menghadapi resistensi dari xxx. Keputusan bersifat etis dan populer. Framework berpikir bapak dari setiap konsekuensi yang diambil? Etis/populer/jalan tengah?
Ans:
Saya percaya dalam memperbaiki negara ada di tangan presiden. Bangsa ini majemuk, pendidikan rendah, ekonomi rendah, inferioriti itu ada. Konstitusi di rancang untuk memimpin rakyat dari kegelapan.
Partai politik itu sejalan dengan tugas keadilan untuk rakyat. Presiden mengeluarkan perpu, omnibus law, ijazah palsu sampai ga ada hukumnya.
Kita berpikir dulu, masa sih ada orang tega?
Kita ada MA dalam prinsip hukum, kalau ada basic Law sudah runtuh, semua bisa seenaknya.
Solusi bagaimana?
Saya adalah orang yang selalu percaya, disuasana gelap sekalipun, pasti ada terang.
Di zaman modern, teori Confusius itu (soal negara) itu terbukti.
Saya belajar iklas selama di tahanan. tantangan terbesar itu kita.
Lu ngapain capek sendiri? Rakyat juga tidak terima kasih sama lo kok.
Saya mau jadi eksekutor, untuk apa jadi legislatif tapi tidak bisa eksekusi?
Pikir2 memang jalan beda. Karena prinsip hidup.
Kita kuliah bisnis, semuanya itu calculated risk. - Leader must ready sacrifice for all the people. Kita yang diatas yang siap melepaskan segalanya. Di dunia semua orang ingin menang, tapi hanya 1% yang ingin melepaskan. For the greater good what should we took as sacrificial leadership.
- Tips for foreign business for foreign leaders in Indonesia?
Ans:
Anda punya hati itu ngga boleh lemah. Kalau saya tahu saya sendiri, saya ga mau, saya pulang kampung, ngurus ayam.
Banyak jutaan orang Indonesia ini sudah eneg dalam realitas politik di hidup.
Jangan pernah takut karena jumlahnya dikit. Tularkan. Jangan mati apinya. Bertahan, agar bisa nyambung.
Kita sebagai pemimpin akan mengambil kebijakan “lesser evil neccessary evil”.
Tinggalkan Balasan