RISET

Insight #28: Panduan Lengkap Riset Digital Marketing dengan AI; Dari Perplexity AI, hingga Google Trends

Pendahuluan

Dalam dunia digital marketing, memahami tren dan perilaku audiens adalah kunci untuk mengembangkan strategi pemasaran yang sukses. Namun, melakukan riset secara manual sering kali memakan waktu, dan data yang ditemukan belum tentu akurat atau relevan.

Dengan kemajuan teknologi, alat berbasis kecerdasan buatan seperti Perplexity AI, Google Trends, Ahrefs, dan SEMrush, dapat membantu dalam mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan data, dengan lebih efisien.

Artikel ini akan membahas bagaimana mengintegrasikan alat-alat ini, dalam strategi riset digital marketing, serta menyajikan studi kasus, dan solusi atas tantangan, yang sering dihadapi dalam riset online.

“Riset yang baik bukan hanya tentang mengumpulkan data, tetapi tentang memahami bagaimana data tersebut bisa membentuk keputusan bisnis yang lebih baik.” – Avinash Kaushik


Mengenal Perplexity AI, Google Trends, Ahrefs, dan SEMrush

1. Perplexity AI

  • Alat berbasis AI, yang berfungsi sebagai mesin pencari, dengan wawasan real-time.
  • Mempermudah proses riset, dengan menyajikan jawaban yang dikurasi, dari berbagai sumber terpercaya.
  • Cocok untuk menemukan tren terbaru, dalam digital marketing, dan personal branding.

2. Google Trends

  • Membantu memahami pola pencarian suatu topik, dalam periode waktu tertentu.
  • Berguna dalam menentukan kata kunci dan topik yang sedang naik daun, di berbagai wilayah.
  • Dapat digunakan untuk validasi tren, yang ditemukan di Perplexity AI.

3. Ahrefs

  • Alat SEO yang membantu dalam riset kata kunci, analisis backlink, dan pemantauan kompetitor.
  • Berguna untuk menemukan kata kunci, dengan volume pencarian tinggi, dan persaingan rendah.
  • Dapat dikombinasikan dengan Google Trends, untuk strategi SEO, yang lebih kuat.

4. SEMrush

  • Platform lengkap untuk SEO, PPC, riset pasar, dan analisis kompetitor.
  • Dapat digunakan untuk memantau performa kampanye digital marketing, secara menyeluruh.
  • Kombinasi SEMrush dengan Perplexity AI, memungkinkan marketer mengambil keputusan, berdasarkan data real-time.

Bagaimana Mengintegrasikan Perplexity AI dengan Google Trends, Ahrefs, dan SEMrush

  1. Gunakan Perplexity AI, untuk menemukan tren industri yang sedang berkembang.
  2. Validasi tren dengan Google Trends, untuk melihat pola pencarian dalam beberapa bulan terakhir.
  3. Gunakan Ahrefs, untuk mencari kata kunci terkait, dengan volume pencarian tinggi, dan kompetisi rendah.
  4. Gunakan SEMrush, untuk menganalisis strategi PPC dan SEO kompetitor, berdasarkan tren yang ditemukan.
  5. Gabungkan data dari keempat alat ini, untuk menyusun strategi digital marketing berbasis data, yang lebih akurat.

Studi Kasus Penggunaan AI dalam Riset Digital Marketing

1. Studi Kasus: Brand Fashion yang Menemukan Tren Viral dengan AI

Sebuah brand fashion ingin mengetahui tren warna dan model pakaian yang akan populer di tahun depan.

Menggunakan Perplexity AI, mereka menemukan tren awal yang berkembang di media sosial, dan blog fashion. Google Trends membantu mereka melihat, apakah minat terhadap tren ini, meningkat secara konsisten. Dengan Ahrefs, mereka menemukan kata kunci terkait, yang memiliki volume pencarian tinggi, tetapi persaingan rendah. SEMrush digunakan untuk melihat strategi iklan kompetitor, yang memanfaatkan tren tersebut. Hasilnya, brand ini meluncurkan koleksi fashion sesuai tren dan berhasil meningkatkan penjualan, sebesar 40% dalam enam bulan.

2. Studi Kasus: Startup SaaS yang Menemukan Celah di Pasar Digital Marketing

Sebuah startup SaaS ingin mengetahui fitur pemasaran berbasis AI mana yang paling diminati oleh pengguna. Dengan Perplexity AI, mereka menemukan bahwa automasi email berbasis AI sedang berkembang pesat. Google Trends menunjukkan peningkatan pencarian terkait “AI-powered email automation.” Ahrefs mengungkap kata kunci dengan peluang traffic tinggi tetapi persaingan rendah. SEMrush membantu mereka menganalisis strategi iklan digital pesaing. Hasilnya, mereka mengembangkan fitur baru berbasis AI dan mendapatkan 50% lebih banyak pengguna dalam tiga bulan pertama setelah peluncuran fitur.

3. Studi Kasus: UMKM yang Menggunakan AI untuk Mengoptimalkan SEO Lokal

Sebuah UMKM kuliner ingin meningkatkan visibilitas online untuk menarik lebih banyak pelanggan lokal. Dengan Perplexity AI, mereka menganalisis tren pencarian makanan di kota mereka. Google Trends menunjukkan lonjakan minat pada “makanan sehat untuk diet.” Ahrefs digunakan untuk menemukan kata kunci long-tail yang lebih spesifik. SEMrush membantu mereka memantau efektivitas kampanye Google Ads berbasis kata kunci yang ditemukan. Hasilnya, UMKM ini berhasil meningkatkan lalu lintas website sebesar 70% dan meningkatkan pesanan online sebesar 35% dalam empat bulan.


Kesulitan Umum dalam Riset Digital Marketing di Internet & Cara Mengatasinya

  1. Informasi yang Terlalu Banyak (Information Overload)
    • Gunakan Perplexity AI untuk menyaring data dari sumber terpercaya dan mendapatkan ringkasan yang lebih fokus.
  2. Data Tidak Akurat atau Kadaluarsa
    • Validasi hasil dari Perplexity AI dengan Google Trends dan Ahrefs untuk memastikan data masih relevan.
  3. Kesulitan dalam Menganalisis Kata Kunci yang Tepat
    • Gunakan Ahrefs dan SEMrush untuk membandingkan volume pencarian dan tingkat persaingan suatu kata kunci.
  4. Tidak Tahu Cara Menghubungkan Hasil Riset dengan Strategi Pemasaran
    • Uji strategi dalam skala kecil sebelum menerapkan hasil riset ke kampanye yang lebih besar.
  5. Kurangnya Pemahaman dalam Menggunakan AI untuk Riset Digital Marketing
    • Mulai dengan alat yang lebih mudah seperti Google Trends, lalu secara bertahap eksplorasi Ahrefs, SEMrush, dan Perplexity AI.

Kesimpulan

Teknologi AI telah mengubah cara riset digital marketing, dengan memberikan wawasan yang lebih akurat, dan efisien. Dengan menggabungkan Perplexity AI, Google Trends, Ahrefs, dan SEMrush, marketer dapat mengambil keputusan berbasis data, dengan lebih percaya diri. Studi kasus menunjukkan bagaimana strategi berbasis AI, dapat meningkatkan efektivitas pemasaran digital.

“Dalam era digital, marketer yang menguasai data akan selalu berada selangkah lebih maju dari kompetitornya.” – Rand Fishkin

FAQ

  1. Apakah alat-alat ini berbayar atau gratis?
    • Google Trends bisa digunakan secara gratis, tetapi Ahrefs, SEMrush, dan Perplexity AI, memiliki fitur premium. Beberapa dari mereka, menawarkan versi gratis dengan keterbatasan akses data. Untuk analisis mendalam, berlangganan paket premium, bisa menjadi investasi yang berharga.
  2. Apakah riset digital marketing dengan AI cocok untuk UMKM?
    • Ya, AI bisa membantu UMKM memahami tren pasar, tanpa perlu menyewa konsultan mahal. Dengan alat seperti Google Trends dan Perplexity AI, UMKM dapat menemukan kata kunci populer, dan strategi pemasaran yang efektif.
  3. Apakah data yang diperoleh dari AI selalu akurat?
    • AI membantu menemukan pola dan tren, tetapi tetap perlu divalidasi dengan sumber lain. Gunakan lebih dari satu alat, seperti Google Trends dan Ahrefs, untuk memastikan akurasi data.
  4. Bagaimana dengan privasi data saat menggunakan AI?
    • Sebagian besar alat riset AI, tidak menyimpan data pengguna, secara permanen. Namun, hindari memasukkan informasi sensitif, saat menggunakan alat-alat ini.
  5. Berapa lama hasil riset bisa diterapkan sebelum tren berubah?
    • Tren digital marketing dapat berubah cepat. Oleh karena itu, lakukan pembaruan riset secara berkala, dan pantau perubahannya dengan, Google Trends, serta SEMrush.

Referensi

  1. Analisis Lalu Lintas Situs Web perplexity.ai
  2. 7 Cara Menggunakan Google Trends untuk Riset Kata Kunci
  3. Google Trends: Pengertian, Fungsi, dan Cara Menggunakannya
  4. Mengenal Ahrefs dan 5 Fiturnya yang Akan Selalu Dibutuhkan
  5. 7 Tools Riset Kata Kunci untuk Meningkatkan Rangking Website